Senin, 11 Januari 2016

Benarkah Tuhan ada di dalam dan di luar ciptaan-Nya

Salah satu sifat Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi dalam Catur Cadu Sakti yaitu Wibhu Sakti yang artinya Tuhan Maha Ada dan meresapi segalanya, tidak berubah dan tidak terpengaruh (wyapi wyapaka nir wikara), Beliau berada di dalam dan diluar cipataanNya. Bagaimana Tuhan bisa seperti itu?

Seperti kita andaikan air laut di seluruh bumi ini yang terdiri dari berbagai samudera, lautan dan pantainya. Tuhan adalah air laut di seluruh bumi ini. Lalu samudera kita ibaratkan Dewa Tri Murti, lautan/selat kita ibaratkan Dewa-Dewi di nirwana. Sedangkan manusia dan mahluk hidup lainnya adalah titik-titik air laut. Maka walaupun sebutannya berbeda tetap saja tetap saja adalah merupakan laut itu sendiri. Samudera mempunyai luasan terbesar di antara lautan yang ada, begitu pula antara samudera yang satu dengan yang lain satupun tidak ada pembatasnya, begitu juga dengan perairan laut lainnya. Tetapi diantaranya diberikan nama yang berbeda-beda padahal sebenarnya lautan itu semuanya adalah satu. Begitu pula dengan Tri Murti yang kita ibaratkan samudera karena mempunyai sifat kesadaran yang hampir sama dengan Tuhan, padahal Beliau adalah manifestasi Tuhan itu sendiri. Begitu pula dengan Dewa-Dewi lainnya yang mempunyai kesadaran agak kurang dibandingkan Tri Murti yang kita ibaratkan lautan atau selat. Mereka juga adalah manifestasi dari Tuhan seperti halnya lautan/selat adalah merupakan lautan di bumi yang satu.

Lalu bagaimana dengan manusia yang diibaratkan titik-titik air laut. Manusia dan mahluk hidup lainnya di bumi ini sama sekali tidak mempunyai kesadaran tentang Tuhan. Jika kita ibaratkan proses titik-titik air laut ini, maka akan sama dengan perjalanan mahluk hidup rendah di bumi ini. Titik-titik air laut ini akan menguap ke udara dan akan menggumpal menjadi awan, yang nantinya akan menurunkan hujan dan mengalir di sungai atau jalur lainnya yang akan kembali lagi ke laut. Di antara air hujan yang mengalir tersebut tentu saja akan ada yang terperangkap di bumi yaitu masuk ke dalam danau atau bendungan.

Personifikasinya adalah titik-titik air laut yang menguap ini adalah proses pemisahan atman dengan asal utama (Tuhan) dan proses turun hujan adalah lahirnya manusia ke bumi, dan akan mengalir melalui sungai yang artinya sama dengan manusia yang berjalan melalui jalan agama. Air hujan yang sudah melewati jalur sungai yang tepat akan bisa kembali lagi ke laut. Seperti halnya seseorang yang sudah melewati jalan kebenaran dan sesuai dengan prinsip dalam agama (Dharma) akan bisa kembali lagi kepada asal muasalnya yaitu Tuhan (Moksa). Lalu ada juga manusia yang tersesat karena ketidak tahuannya (Awidya) seperti air hujan yang terperangkap di danau yang tidak akan mengalir kemana pun. Lalu bagaimana cara agar air dalam danau itu bisa mengalir? Maka air dalam danau tersebut harus menguap kembali terlebih dahulu dan turun kembali dalam bentuk hujan dan mengalir dalam sungai yang sesuai sehingga dia bisa mengalir ke laut. Sama halnya dengan manusia yang sudah tersesat dan melakukan banyak dosa sehingga dia harus terlahir kembali (Reinkarnasi/Punarbhawa), dan harus bisa melalui jalan kebenaran (Dharma) sehingga bisa menyatu kembali dengan Tuhan.

Air laut tersebut bisa saja menguap dari belahan laut manapun, maka sama dengan manusia yang bisa saja terlahir dari Tuhan itu sendiri, Dewa tertinggi Tri Murti, ataupun Dewa-Dewi lainnya. Maka tidak salah kalau manusia berbakti juga kepada Dewa-Dewi.

Jadi sama seperti lautan di bumi, walaupun disebut samudera hindia, samudera atlantik, laut jawa, selat sunda, dan lain-lain yang karena luasannya berbeda tetap saja itu adalah lautan bumi dan sama sekali tidak ada pembatasnya. Begitu juga Dewa, manusia dan mahluk hidup lainnya walaupun berbeda karena tingkat kesadarannya maka tetap saja asalnya dari Tuhan dan merupakan Tuhan itu sendiri. Laut juga bukan hanya terdiri air laut saja, tetapi juga dipenuhi oleh karang, pasir, palung, dll yang merupakan personifikasi alam semesta ini. Jadi dengan demikian sama seperti lautan yang terdiri dari beraneka ragam, sebagai sumber air terbesar bumi, Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi berada di dalam dan di luar ciptaanNya dan meresapi segala-galanya serta merupakan asal dari segalanya.

1 komentar:

  1. Titanium Ingredient Recipes - ITUNICARD-ART
    Recipes. Learn how to make recipes based tittanium on titanium ore ore from titanium titanium nipple jewelry ore from titanium ore, a member of titanium framing hammer the World's titanium fishing pliers Fertility titanium lug nuts & Natural Resources

    BalasHapus