Senin, 15 September 2014

Agama Diibaratkan Sebagai Orang Tua

Berbicara tentang agama adalah sesuatu yang sangat sensitif, karena jika ada salah satu pihak yang merasa sakit hati karena pihak lain akan mengakibatkan pemberontakan yang akan berakibat fatal. Agama merupakan pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupan. Jadi dalam situasi apapun dalam tingkah lakunya selalu berasaskan pada ajaran agama.

Manusia lahir, hidup dan mati dari Agama, karena itu agama bisa dikatakan sama seperti orang tua. Orang tua yang melahirkan anaknya, kemudian memberikan tuntunan sampai dia bisa hidup sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Disebutkan lahir dari agama karena setiap manusia yang percaya akan kebesaran Tuhan akan memeluk suatu agama yang sangat diyakininya. Walaupun kita terlahir dari orang tua, tetapi tanpa adanya kebesaran dari Tuhan YME, manusia tidak akan bisa tercipta. Setelah kelahirannya, manusia akan dituntun dengan ajaran-ajaran sebagaimana tertera dalam kitab sucinya. Jadi bisa dilihat, suatu ajaran agama yang memang mengandung unsur kebenaran pasti dapat dilihat dari tingkah laku pengikutnya. Apapun yang diajarkan orang tua kepada anaknya pasti akan tetap melekat dan tetap dilakukannya karena sudah terdoktrin seperti yang diajarkan, Begitu pula dengan agama, apapun yang diajarkan dalam kitab suci, pasti akan tetap melekat yang tentunya akan menentukan masa depan tingkah laku manusia apakah akan selalu menjunjung kebenaran atau melakukan kebiadaban.

Seorang anak yang mempunyai orang tua yang berbudi luhur pastinya mempunyai anak yang baik, sedangkan anak yang mempunyai orang tua yang keji, anaknya pasti akan mengikuti orang tuanya yang berbuat keji pula. Orang tua dalam hal ini bukan dalam arti sempit yang hanya berarti yang melahirkan kita, tetapi orang yang mengasuh dan memelihara kita juga disebut orang tua. Begitupun dengan agama. Suatu agama yang mengajarkan Darma (kebenaran) pasti akan membuat manusianya menjadi berbudi luhur dan baik hati. Tetapi kalau dalam agama sudah mengajarkan kekerasan dan dendam, menghasilkan manusia yang beringas, keji, pemberontak.

Seorang anak yang terlahir dari orang tua mempunyai hutang kepada orang tua yang melahirkannya. Dengan demikian seorang anak wajib untuk mengikuti semua aturan dan perintah orang tua. Agama pun demikian. Manusia juga mempunyai hutang kepada Tuhan yang telah menciptakannya berserta dengan alam semesta. Sehingga manusia wajib untuk memuja Tuhan dengan berbagai pengorbanan yang memang layak untuk dilakukan.

Kita tidak bisa memilih orang tua sesuka kita karena bagaimanapun seorang anak pasti terlahir dari orang tua. Berbeda dengan agama yang memang akan dipilih oleh seorang manusia apabila sudah sesuai dengan keyakinannya. Dalam hal ini, kebijakan dalam memilih suatu ajaran yang memang murni dan mengandung kebenaran serta bisa dijadikan panutan sangat diperlukan.